Milenial, Mari Bergerak untuk Pendidikan!

31946324_10211814855713419_900270263873044480_n

“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali” ― Tan Malaka

Generasi Millennial adalah terminologi generasi yang saat ini banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan di dunia di berbagai bidang, apa, dan siapa gerangan generasi millennial itu? Millennials (juga dikenal sebagai Generasi Millenial atau Generasi Y) adalah kelompok demografis (cohort) setelah Generasi X. Peneliti sosial sering mengelompokkan generasi yang lahir di antara tahun 1980-an sampai 2000-an sebagai generasi millennial. Jadi bisa dikatakan generasi millennial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia di kisaran 15-34 tahun.

Generasi milenial (atau pemuda), yang sering disebut dengan agen perubahan sosial, dipandang memiliki kekuatan intelektual yang lebih sehingga nalar dan logika yang rasional diharapkan dapat memberi kontribusi yang nyata terhadap pembangunan pendidikan di masyarakat. Pemuda harus lebih sensitif terhadap segala perubahan yang terjadi di masyarakat. Pemuda haruslah peka terhadap tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, karena dengan itu, pemuda dapat memberikan rekomendasi dan solusi untuk menjawab permasalahan yang ada, salah satunya pendidikan.

“… yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, …” – Pembukaan UUD 1945

Memang benar, secara konstitusional, pendidikan merupakan tanggungjawab negara. Namun secara moral, pendidikan merupakan tanggungjawab dari setiap orang yang terdidik. Pendidikan bukan hanya urusan kedinasan di pemerintah, melainkan juga urusan kita dan ikhtiar memajukan pendidikan adalah tanggungjawab kita semua. Pendidikan yang saat ini Anda lihat begitu buruk, kata orang, merupakan tanggungjawab kita semua.

Jika saat ini, menurut data UNICEF tahun 2016, terdapat 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan, apakah ini rapor merahnya pemerintah? Bukan. Ini adalah rapor merah untuk kita semua. Kita semua yang pernah merasakan indah dan nikmatnya pendidikan. Kita semua yang pernah merasakan betapa luar biasanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mengubah pandangan hidup kita semua.

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia” ― Nelson Mandela

Kunci perubahan bangsa terletak pada manusianya, dan untuk meningkatkan kondisi manusianya maka kita memerlukan pendidikan. Sebagai milenial, kita dapat melakukan apapun untuk berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di negeri ini. Kita dapat masuk ke dalam sistem pemerintahan untuk memperbaiki kondisi pendidikan dari sisi dukungan pemerintah. Kita dapat menjadi guru, bukan berprofesi sebagai guru, untuk anak-anak yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal. Kita bisa bergerak untuk membuat sebuah konsep pendidikan alternatif. Sekecil apapun yang kita punya, dapat kita berikan.

“Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan” ― Tan Malaka

Sudah saatnya milenial bergerak. Sudah cukup kita membiarkan keadaan pendidikan di negeri ini. Orang-orang baik, milenial baik, harus mulai terlibat langsung dalam usaha meningkatkan pendidikan bangsa. Sudah waktunya kita tidak melipat tangan, bertopang dagu.

Ini saatnya milenial untuk Turun Tangan!


oleh Hafiz Alifiarga
Koordinator Umum Turun Tangan Banten 2018
Disampaikan pada Ngobrol Publik dengan tema “Memaksimalkan Peran Pemuda dalam Dunia Pendidikan”

3 Comments

    1. Pertanyaan yg menarik. Mahasiswa selalu dikatakan sebagai agent of change, agen perubahan. Dengan intelektualnya, milenial dapat memiliki kapasitas untuk membantu keterbatasan yg ada. Turun tangan langsung ke lokasi tersebut, menjadi salah satu cara. Melakukan propaganda pendidikan yg ada di lokasi tersebut, menampilkan data yg akurat sesuai kondisi nyata di lokasi. Lakukan tindakan sekecil apapun, seperti membagikan informasi ketertinggalan pendidikan di daerah tersebut, agar semua orang sadar bahwa ada masalah pendidikan di daerah tersebut.

      Like

      Reply

  1. sudah saatnya orang muda kaum millenial berpikir jauh ke depan dengan potensi yang dimiliki, sehingga Indonesia akan semakin maju dan memiliki generasi muda yang benar-benar teruji dan tangguh

    Like

    Reply

Leave a comment